Selasa, 20 April 2010

INFLASI

Inflasi adalah kenaikan harga secara umum, atau inflasi dapat juga dikatakan sebagai penurunan daya beli uang. Makin tinggi kenaikan harga makin turun nilai uang.
inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut:
a.Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
c. Kenaikan harga barang impor
d. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru
e. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998. akibatnya angka inflasi mencapai 70%.
Penggolongan
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation).

Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun
Mengukur inflasi
Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:
• Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
• Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).
• Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
• Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.
• Indeks harga barang-barang modal
• Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Peran bank sentral
Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen -- salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian -- akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.

INFLASI dan PENGANGGURAN

Kurva yang menggambarkan hubungan antara inflasi dan tingkat pengangguran dinamakan Kurva Philip. Sifat umum dari Kurva Philip adalah pada mulanya kurvanya menurun sangat curam, tetapi semakin lama bertambah landai. Kurva yang demikian menggambarkan sifat perkaitan sebagai berikut:

1. Apabila tingkat pengangguran sangat rendah, tingkat upah semakin cepat kenaikannya. Perhatikan titik E dan F. Titik E menggambarkan pengangguran adalah 3% dan kenaikan upah 9%. Sedangkan titik F menggambarkan tingkat pengangguran adalah 4% dan tingkat kenaikan upah mencapai 6,5%.

2. Apabila tingkat pengangguran relatif tinggi, kenaikan upah relatif lambat berlakunya. Keadaan ini ditunjukkan dengan jelas oleh pergerakan dari titik C ke titik D. pengurangan tingkat pengangguran dari 10% ke 8% hanya menaikkan upah sebanyak hamper satu setengah persen.

Senin, 05 April 2010

Perhitungan Pendapatan Nasional

Salah satu indikator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah nilai output nasional yang di hasilkan sebuah perekonomian pada suatu periode tertentu. Sebab,besarnya output nasional dapat menunjukkan beberapa hal penting dalam sebuah perekonomian.
Yang pertama,besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian (tenaga kerja,barang modal,uang dan kemampuan kewirausahawanan) di gunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
Yang kedua,besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu Negara.
Yang ketiga,besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang masalah-masalah mendasar yang di hadapi suatu perekonomian.


1. Siklus aliran pendapatan
a. siklus aliran pendapatan (cirlular flow)
adalah model yang menggambarkan bagaimana interaksi antar para pelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang di gunakan sebagai pengeluaran dalsm upaya memaksimalkan nilai kegunaan masing-masing para pelaku ekonomi.
Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sektot:
1.sektor rumah tangga (households sector)
Sektor rumah tangga memiliki faktor-faktor produksi yang di butuhkan untuk proses produksi barang dan jasa privat maupun public
2.sektor perusahaan (firms sector)
Aliran pengeluaransektor rumah tangga merupakan aliran pendapatan sektor perusahaan.

3.sektor pemerintah (government sektor)
Fungsi utama pemerintah adalah menyediakan barang publik.untuk menjalankan fungsinya,pemerintah melakukan pengeluaran berupa pembelian barang dan jasa dari sektor perusahaan.
4.sektor luar negeri (foreign sektor)
Interaksi dengan sektor luar negeri dalam perekonomian terbuka di sederhanakan dengan mekanisme ekspor dan impor.

b. Tiga pasar utama (three basic markets)
1.pasar barang dan jasa (goods and services market)
Pasar barang dan jasa adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran barang dan jasa.
2.pasar tenaga kerja (labour market)
Pasar tenaga kerja adalah interaksi antara permintaan dan penawaran tenaga kerja.
3.pasar uang dan modal (money and capital market)
Pasar uang adalah interaksi antara permintaan uang dengan penawaran uang.


2. metode perhitunganpendapatan nasional
ada tiga cara penghitungan pendapatan nasional yaitu :
a. metode output atau metode produksi
menurut metode ini,PDB adalah total output (produksi) yang di hasilkan oleh suatu perekonomian.cara nya adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi.
rumus perhitungan :
NT = NO – NO
Di mana :
NT = nilai tambah
NO = nilai output
NI = nilai input antara
b. metode pendapatan
metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang di gunakan dalam proses produksi.
Rumus perhitungan :
Q = f(L,K,U,E)
Di mana :
Q = output
L = tenaga kerja
K = barang modal
U = uang / financial
E = kemampuan atau kewirausahaan
c. metode pengeluaran
macam-macam metode pengeluaran :
1. konsumsi rumah tangga
pengeluaran sektor rumah tangga di pakai untuk konsumsi akhir,baik barang dan jasa yang habis pakai dalam tempo setahun atau kurang maupun barang yang dapat di pakai lebih dari setahun/barang tahan lama.
2. konsumsi pemerintah
yang masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah adalah pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang di gunakan untuk membeli barang dan jass akhir.
3. pembentukan modal tetap domestik bruto
pembentukan modal tetap domestik bruto merupakan pengeluaran sektor dunia usaha. Pengeluaran ini di lakukan untuk memelihara dan memperbaiki kemampuan meningkatkan nilai tambah.
4. ekspor neto
adalah selisih antara nilai ekspor dengan impor. Ekspor neto yang positif menunjukan bahwa ekspor lebuh besar daripada impor dan begitu juga sebaliknya.
Rumus perhitungan :
PDB = C+ G +I + (X-M)
Di mana :
C = konsumsi rumah tangga
G = konsumsi / pengeluaran pemerintah
I = PMTDB
X = ekspor
M = impor

3. beberapa pengeertian dasar tentang perhitungan agregatif
tujuan perhitungan output maupun pengeluaran dan ukuran-ukuran agregat lainnya adalah untuk menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki kemakmuran rakyat.
Yang mencakup pembahasan ini adalah :
a. produk domestic bruto
adalah menghitung hasil produksi suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor produksi tersebut.
b. produksi nasional bruto
adalah nilai produksi yang di hasilkan oleh faktor-faktor produksi milik perekonomian.
c. produk nasional neto
untuk memproduksi barang dan jasa di butuhkan barang modal.inilah sebabnya sektor perusahaan harus melakukan investasi.
d. pendapatan nasional
adalah balas jasa atas seluruh faktor produksi yang di gunakan.
e. pendapatan personal
adalah bagian pendapatan nasional yang merupakan hak individu-individu dalam perekonomian,sebagai balas jasa keikutsertaan mereka dalam produksi.
f. pendapatan personal disposable
adalah pendapatan personal yang dapat di pakai oleh individu,baik untuk membiayai konsumsinya maupun untuk di tabung.

4. PDB harga berlaku dan harga konstan
Nilai PDB suatu peride tertentu sebenarnya merupakan hasil perkalian antara harga yang di produksi dengan jumlah barang yang di hasilkan.

5. manfaat dan keterbatasan perhitungan PDB
Yang mencakup pembahasan ini adalah :
a. perhitungan PDB dan analisis kemakmuran
perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran sutu Negara dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk.
b. perhitungan PDB dan masalah kesejahteraan social
perhitungan PDB maupun PDB per kapita juga dapat di gunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan social suatu masyrakat.
c. PDB per kapita dan masalah produktivitas
Sampai batas-batas tertentu,angka PDB per kapita dapat mencerminkan tingkat produktivitas suatu Negara.
Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antarnegara,ada beberapa hal yang perlu di pertimbangkan yaitu :
1.jumlah dan komposisi penduduk
2.jumlah dan struktur kesempatan kerja
3.faktor-faktor ekonomi
d. penghitungan PDB dan kegiatan-kegiatan ekonomi tak tercatat
statistikPDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian Negara.