Kamis, 09 Juni 2011

8 Tipe Kepribadian Manusia Yang Mempengaruhi Kesehatan

dengan karakternya :

1. Tipe Periang, Optimistis
Mereka yang masuk kategori ini biasanya punya pandangan yang luas akan kehidupan, tetapi mereka yang optimistis cenderung kelebihan berat badan.

Para ahli dari Doshisha University di Kyoto, Jepang, meneliti pria dan wanita obesitas yang sedang menjalani program pelangsingan termasuk konseling, latihan olahraga dan pengaturan nutrisi.

Peneliti menemukan, mereka yang pikirannya paling positif justru mencatat penurunan berat badan paling sedikit. Diduga, dengan melihat sisi terang membuat pasien tidak terlalu peduli akan berat badannya dan selalu terjebak dalam godaan.

Sementara itu temuan peneliti Universitas California AS menunjukkan, rasa percayaan diri mengatasi kesulitan hidup serta kerelaan justru dapat memicu risiko lebih besar. Hal ini juga dapat menjelaskan mengapa mereka berkarakter periang relatif meninggal di usia muda.

Psikolog Dr Howard S. Friedman menganalisa data lebih dari 1.500 anak usia 10 tahun dan memantau perkembangannya hingga usia dewasa. “Mereka yang punya selera humor saat anak-anak rata-rata berumur pendek dibandingkan mereka yang kurang riang .” Riset lain di Universitas Stanford menemukan bahwa anak-anak tipe periang memiliki kecenderungan melakoni hobi yang lebih berisiko.

2. Tipe Cemas
Para ahli di Universitas Descartes, Paris, dan Centre for Addiction and Mental Health, Toronto, Kanada, menemukan mereka yang berkepribadian needy (terlalu berharap) lima kali berisiko mengidap masalah pencernaan seperti tukak lambung.

Orang yang dependen dan secara emosional kurang stabil juga cenderung merokok dan minum alkohol, punya kebiasaan makan tidak teratur dan gangguan tidur. Semua kebiasaan itu dapat memicu rata-rata produksi asam lambung menjadi tinggi sehingga memicu tukak lambung.

Tingginya kadar hormom stres kortisol juga dapat memicu sakit kepala, jerawat dan infeksi kandung kemih.

Kabar baiknya? Mereka yang bertipe cemas ini lebih banyak melakukan seks, menurut sebuah penelitian dari Sheffield University, Inggris.

“Wanita yang bermasalah neurotik cenderung punya lebih banyak pasangan untuk hubungan jangka pendek, yang mengindikasikan adanya hubungan antara gairah seks mereka dan kepribadian,” Dr Virpi Lummaa, dari Departmen Ilmu Tumbuhan dan Binatang di Inggris
Hal ini mungkin terjadi karena ketakutan akan tidak menemukan orang yang tepat atau gagal bereproduksi membuat mereka lebih sering melakukan hubungan seks dengan lebih banyak pasangan.

3. Tipe Sensitif
Pria yang tipenya cenderung seperti wanita — simpatik dan pengiba — memiliki kadar stres yang lebih rendah dan berisiko lebih kecil mengalami serangan jantung, menurut sebuah riset di Universitas Glasgow Skotlandia.

Dalam riset itu, para pria diberikan nilai ‘maskulinitas’ dan ‘kewanitaan’ berdasarkan perilakunya seperti kemampuan memimpin, keteladanan, agresi, pengambilan risiko, afeksi, rasa belas kasih dan sensitivitas pada kebutuhan orang lain.

Penelitian menemukan, kecenderungan atau risiko pria mengidap penyakit jantung kronis mengalami penurunan seiring dengan nilai ‘kewanitaan’. Para ahli menyatakan, keterlibatan mereka dalam perasaan menyebabkan para pria lebih dapat menyampaikan emosinya dan memeroleh dukungan termasuk berkonsultasi ke dokter.

4. Tipe Argumentatif
Permusuhan (hostile) dan perilaku agresif adalah salah satu kepribadian yang tidak sehat. Dalam studi terhadap 448 wanita yang menjalani pusat skrining payudara di Oncological Hospital of Kifissia, Athena, terungkap bahwa tipe perempuan tipe hostile cenderung mengidap kanker payudara.

Penelitian lain terhadap 61 pria yang mengidap kanker colon oleh ilmuwan di Creighton University School of Medicine, Nebraska, menemukan peningkatan risiko yang serupa. Diduga bahwa permusuhan dan amarah menghambat efektivitas sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat tubuh lebih rentan sakit.

Amarah juga memberi 50 persen peningkatan risiko memburuknya kesehatan, kata peneliti dari Mount Sinai School of Medicine di New York. Orang yang marah merespon stres dengan lebih cepat dan kuat baik secara mental maupun fisilogis, sehingga meingkatkan tensi darah dan detak jantung — menyebabkan kerusakan pada sistem kardiovaskuler.

5. Tipe Ramah
Menurut riset para ahli di Universitas Milan, pria berkepribadian ekstrovert berisiko lebih rendah mengidap sakit jantung. Mereka juga tidak mudah terkena infeksi dan lebih cepat pulih dari penyakit.

Hal ini terjadi akibat menurunya hormon stres, pasalnya – para ekstrovert mampu mengatasi ancaman terhadap dirinya dengan lebih baik. Dan jika mereka merasa memiliki masalah kesehatan, mereka akan mengungkapkannya. Pria yang ekstrovert juga cenderung punya lebih banyak anak.

6. Pemalu
Menurut penelitian, mereka yang punya sifat pemalu 50 persen berisiko lebih besar mengidap sakit jantung. Peneliti dari Universitas Northwestern Chicago yang melakukan studi selama 30 tahun menyatakan hal ini disebabkan para pemalu cenderung memilih hidupnya terlindungi sehingga bila menemukan situasi baru menjadi lebih mudal stres.

Tipe pemalu juga lebih rentan terhadap infeksi virus seperti selesma yang lebih banyak dipicu akibat stres, menurut peneliti dari Universitas California.

“Tampaknya orang yang sensitif menjadi mudah merespon stres lebih kuat ketimbang mereka cuek,” kata Bruce Naliboff salah seorang peneliti.

7. Tipe Bodoh
Rendahnya IQ berhubungan dengan risiko yang lebih besar mengalami kecemasan, demensia dan gangguan stres pascatrauma, kata peneliti dari Universitas Edinburgh.

Selain itu, riset yang dilakukan peneliti dari Harvard School of Public Health terhadap anak-anak dengan IQ rendah menemukan peningkatan risiko depresi dan skizofrenia.

Salah satu teorinya sederhana : orang yang intelejensianya rendah butuh waktu lebih lama memahami pentingnya hidup sehat. Rendahnya IQ anak juga mengancam anak-anak menjadi rentan terhadap beberapa jenis gangguan mental.

8. Tipe ‘Virtuous’ (berbudi baik)
Seperti yang diharapkan, mereka yang teliti akan menuai manfaat dari sisi kesehatan, ungap penelitian dari University of Edinburgh and the Social and Public Health Sciences Unit di Glasgow.
Mereka yang memiliki tipe ini cenderung terhindar dari semua jenis penyakit seperti diabetes, hernia, masalah tulang, strok bahkan Alzheimer

Hasil tinjauan dari sekitar 190 riset menunjukkan bahwa orang yang teliti melakukan perilaku konsisten yang mendukung kesehatan, seperti rutin berolahraga dan diet makanan sehat.

Sumber : http://www.harianberita.com/inilah-8-tipe-kepribadian-manusia-yang-pengaruhi-kesehatan.html

9 Tipe Kepribadian Manusia

Kesembilan tipe kepribadian tersebut adalah :

Tipe 1 perfeksionis
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.

Tipe 2 penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.

Tipe 3 pengejar prestasi
Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.

Tipe 4 romantis
Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra diri yang biasa-biasa saja.

Tipe 5 pengamat
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.

Tipe 6 pencemas
Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.

Tipe 7 petualang
Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita dan dukacita.

Tipe 8 pejuang
Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.

Tipe 9 pendamai
Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.

Sumber : http://popsy.wordpress.com/2007/06/16/mengenal-9-tipe-kepribadian-manusia-dengan-lebih-asyik/

SENYUM

Wah… ternyata senyum itu gak hanya membuat kita tambah cantik dan cakep lho…. Berikut hal-hal positif atau manfaat dari senyum.

Senyum membuat Anda lebih menarik
Orang yang banyak tersenyum memiliki daya tarik.
Orang yang suka tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang. Orang yang selalu merengut, cemburut, mengerutkan kening, dan menyeringai membuat orang-orang disekeliling tidak nyaman.Dipastikan orang yang banyak tersenyum memiliki banyak teman.

Senyum menular
Ketika seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang.Orang disekitar Anda pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia.

Senyum menghilangkan stres
Stres bisa terlihat di wajah. Senyuman bisa menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih. Ketika anda stres, ambil waktu untuk tersenyum. Senyuman akan mengurangi stres dan membuat pikiran lebih jernih.

Senyum menurunkan tekanan darah
Tidak percaya? Coba Anda mencatat tekanan darah saat anda tidak tersenyum dan catat lagi tekanan darah saat anda tersenyum saat diperiksa. Tekanan darah saat Anda tersenyum pasti lebih rendah.

Senyum membuat awet muda
Senyuman menggerakkan banyak otot ..
Akibatnya otot wajah terlatih sehingga anda tidak perlu melakukan face lift. Dijamin dengan banyak tersenyum Anda akan terlihat lebih awet muda.

Senyum membuat Anda kelihatan SUKSES
Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri, terkenal, dan bisa diandalkan. Pasang senyum saat rapat atau bertemu dengan klien. Pasti kolega Anda akan melihat Anda lebih baik.

Senyum membuat orang berpikir positif
Coba lakukan ini : Pikirkan hal buruk sambil tersenyum. Pasti susah.
Penyebabnya, ketika Anda tersenyum, tubuh mengirim sinyal “hidup adalah baik”.
Sehingga saat tersenyum , tubuh menerimanya sebagai Anugerah.

sumber : http://senyumlucu.blogspot.com/2010/03/senyum.html