Minggu, 29 November 2009

DINAMIKA ORGANISASI

DINAMIKA ORGANISASI

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa yunani yang berarti alat. Jadi organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan / berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan,koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah di tentukan. Organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama,dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki.

Sebuah organisasi harus memiliki tiga unsur dasar yaitu :

  1. Orang-orang(sekumpulan orang),
  2. Kerjasama,
  3. Tujuan yang ingin di capai,

Di dalam sebuah organisasi tentu akan terjadi suatu dinamika di mana menuntut perhatian pengurus dan anggota nya yang di sebut dengan dinamika organisasi. Adapun empat alasan utama adanya dinamika organisasi:

1. Adanya pekerjaan memerlukan pengorganisasian

2. Hasil-hasil yang tak terpisahkan dari personal

3. Pertimbangan ekonomis,pertumbuhan dan ketegangan

4. Perubahan teknologi

Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagi hasil adanya masalah-masalah komunikasi,hubungan pribadi,atau struktur organisasi. Arti konflik banyak di kacaukan dengan banyaknya definisi dan konsepsi yang saling berbeda. Pada hakekatnya konflik dapat di definisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak.

Konflik organisasi adalah ketidaksesuain antar dua atau lebih anggota-anggota atau sekelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya-sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja.

Jenis-jenis konflik ada lima jenis yaitu:

1. Konflik dalam diri individu

2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama

3. Konflik antar individu dan kelompok

4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama

5. Konflik antar organisasi

Dan sebab-sebab timbulnya konflik katena adanya aspirasi yang tidak di tampung,saling ketergantungan tugas,ketergantungan satu arah,ketidakpuasan,perasaan ketidakadilan,distorsi komunikasi,tidak ada pedoman,aturan yang jelas,dan kurangnya transparan dalam beberapa hal.

Cara pengendalian konflik di antaranya harus adanya komunikasi dua arah yang terbuka,harus sering mengadakan musyawarah,memberi keadilan pada semua bagian,transparan dalam semua hal,adanya pedoman yang jelas,adanya aturan yang jelas dan semua aspirasi di anggap penting dan di komunikasikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar