Kamis, 14 Januari 2010

mutasi guru dan mutu pendidikan

Rendahnya mutu pendidikan Indonesia merupakan masalah klasik yang masih belum terpecahkan hingga saat ini. Pemerintah Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Salah satu program pemerintah yang memicu banyak kontroversi adalah Ujian Nasional (UN). Ada pihak yang mendukung namun tidak sedikit yang menentangnya.

Hasil UN oleh pemerintah dijadikan semacam indikator mutu pendidikan. Sekolah-sekolah pun berlomba-lomba untuk meningkatkan tingkat kelulusan mereka. Sayang seribu sayang tingkat kelulusan tidak berbanding lurus dengan mutu pendidikan. Hal ini terjadi karena sekolah-sekolah mau melakukan apa saja termasuk kecurangan pada sebelum dan pada saat ujian; asal tingkat kelulusan di sekolah mereka tinggi. Melihat fakta tersebut kita semua termasuk pemerintah, pendidik dan masyarakat masih mempunyai pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama-sama.

Untuk UN tahun 2009 yang akan datang ada sebuah harapan yang mudah-mudahan akan benar-benar meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pasalnya ada komitmen sekolah-sekolah di Banjarmasin untuk tidak hanya menargetkan tingkat kelulusan yang tinggi tetapi juga tingkat kejujuran dalam pelaksanaan ujian. Target kejujuran ini diharapkan bisa mencapai seratus persen. Sebab apabila tingkat kejujuran di bawah seratus persen kita layak untuk prihatin dan khawatir bangsa ini akan dipimpin oleh orang-orang yang tidak jujur. Pendidikan hari ini merupakan cerminan keadaan bangsa ini pada masa yang akan datang.

Ketika berbicara mutu pendidikan tentu tidak dapat dilepaskan dengan peranan seorang guru atau pendidik. Guru adalah salah satu komponen penting dalam kemajuan pendidikan nasional. Walaupun peran guru sangat penting bagi kemajuan bangsa ini namun perhatian pemerintah masih relatif kurang. Memang ada niat baik dari pemerintah untuk lebih mensejahterakan para pendidik pada tahun anggaran 2009 yang akan datang sehingga profesi guru sejajar dengan profesi dokter, pengacara dan profesi-profesi bergengsi lainnya. Namun demikian para guru harus bersabar untuk menanti realisasi janji pemerintah.

Apabila nanti kesejahteraan para pendidik sudah memadai hal tersebut tidak menjamin bahwa mutu pendidikan nasional akan meningkat secara otomatis dan cepat. Peningkatan mutu pastinya akan memakan waktu yang tidak sebentar. Namun komitmen pemerintah yang sungguh-sungguh untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan lebih memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidik Insya Allah tidak akan berakhir sia-sia. Suatu saat kelak komitmen dan realisasi janji pemerintah akan membuahkan hasil yang manis yakni meningkatnya mutu pendidikan.

Seperti kita ketahui bersama mutu satu sekolah dengan sekolah lainnya masih terdapat jurang yang sangat dalam. Ini antara lain disebabkan kebijakan pemerintah yang menganakemaskan sekolah-sekolah tertentu dengan memberi label sekolah berstandar nasional/internasional dan memberikan anggaran yang lebih banyak kepada sekolah-sekolah tersebut. Masyarakat juga memiliki andil sehingga ada sekolah-sekolah favorit dan sisanya merupakan sekolah-sekolah yang dikategorikan sekolah pinggiran. Orang tua (yang memiliki kemampuan ekonomi yang baik) pada akhirnya hanya mau menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah-sekolah yang berlabel unggul, favorit dan berstandar nasional/internasional.

Bukan hanya para orang tua yang berkeinginan ‘menuju’ sekolah unggul, favorit dan standar nasional/internasional para guru (biasanya guru yang berkualitas) juga beramai-ramai menuju sekolah tersebut baik karena keinginan pribadi atau karena perintah atasan. Akhirnya guru-guru berkualitas hanya akan menumpuk di sekolah-sekolah tertentu saja. Sedangkan di sekolah-sekolah pinggiran hanya ada guru-guru ‘sisa’ ditambah dengan anggaran yang kurang memadai maka lengkaplah penderitaan sekolah-sekolah tersebut.

Pemerintah harus menghentikan pengkategorian sekolah yang tidak sehat tersebut. Semua sekolah harus diberi perhatian dan bantuan yang sama karena siswa-siswa yang belajar semuanya adalah harapan bangsa penerus bangsa ini.

sumber : http://guswan76.wordpress.com/2008/10/23/mutasi-guru-dan-mutu-pendidikan-nasional/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar